Perancangan Jaringan Komputer Fix Cable antar Lokal dengan Packet Tracer

Desember 02, 2018 Add Comment
CISCO PACKET TRACER

Packet Tracer adalah sebuah software simulasi jaringan. Sebelum melakukan konfigurasi jaringan yang sesungguhnya (mengaktifkan fungsi masing-masing device hardware) terlebih dahulu dilakukan simulasi menggunakan software ini. Simulasi ini sangat bermanfaat jika membuat sebuah jaringan yang kompleks namun hanya memiliki komponen fisik yang terbatas.Packet Tracer adalah sebuah aplikasi keluaran Cisco yang berfungsi sebagai simulasi/simulator. Aplikasi ini dapat digunakan untuk simulasi dari desain, konfigurasi hinggatroubleshooting. Pengguna dapat secara langsung mengatur dan mengkonfigurasi jaringan yang akan di desainnya. Selayaknya pengguna secara nyata seakan akan di depan komputer yang terhubung ke jaringan. Tampilan yang iteraktif dan kompleks, sehingga memungkinkan pengguna dapat mengembangkan kemampuan dalam mengatur jaringan secara interaktip dan menarik, sehingga kita dapat bermain sambil belajar dari aplikasi ini.

 Tampilan Packet Tracer

Loading

Device yang tersedia antara lain;
1.      Router

Jenis-jenis router:
a.       1841
b.      2620XM
c.       2621XM
d.      2811
e.       Reoter-PT
f.       Router-PT-Empty

2.      Switch
Jenis-jenis
a.       2950-24
b.      2950T-24
c.       2960-24TT
d.      Switch-PT
e.       Switch-PT-Empty
f.       3560-24PS
g.      Bridge-PT

3.      Hub
Jenis-jenis Hub:
a.       Hub-PT
b.      Repeater-PT
c.       CoAxialSplitter-PT

4.      Wireless Device
Jenis-jenis Wireless Device:
a.       AccessPoint-PT
b.      AccessPoint-PT-A
c.       AccessPoint-PT-N
d.      Linksys-WRT300N

5.      Connector

Jenis-jenisconnnections:
a.       Automatically Choose Connection Type
b.      Console
c.       Copper Straight-Through
d.      Copper Cross-Over
e.       Fiber
f.       Phone
g.      Coaxial
h.      Serial DCE
i.        Serial DTE


6.      End Devide

Jenis-jenis End Device:
a.       PC-PT
b.      Laptop-PT
c.       Server-PT
d.      Printer-PT
e.       7960 (IPPhone)
f.       Home-VoIP-PT
g.      Analog-Phone-PT
h.      TV-PT
i.        TabletPC-PT (wireless tablet)
j.        PDA-PT (Smart Device)
k.      WirelessEndDevice-PT
l.        WiredEndDevice-PT

7.      WAN Emulation

Jenis-jenis WAN Emulation:
a.       Cloud-PT
b.      Cloud-PT-Empty
c.       DSL-Model-PT
d.      Cable-Modem-PT

8.      Custom Made Device
Jenis-jenis Custom Made Device:
a.       1841 WIC-2T
b.      2621XM NM-2FEW (2) WIC-2T
c.       2811 NM-ESW-161 (2) WIC-2T
d.      Wireless PC

9.      Multiuser Connection

Jenis-jenis Multiuser yaitu remote network

Cara Menjalankan Packet Tracer

1. Install Source Program
2. Klik Menu Packet Tracer
3. Pilih Device yang digunakan, drag ke tengah layar.
4. Hubungkan masing-masing device dengan kabel yang sesuai.
Untuk membuat sebuah konfigurasi jaringan, bagi pemula, sebaiknya ditentukan dulu jenis device yang digunakan, berapa jumlahnya dan bagaimana bentuk konfigurasi jaringan tersebut pada kertas buram.
Jenis-jenis kabel penghubung ditentukan berdasarkan aturan sebagai berikut :
·        Untuk mengkoneksikan peralatan yang berbeda, gunakan kabel Straight-through :
Router – Switch
Router – Hub
PC – Switch
PC – Hub
·        Untuk mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan kabel Cross-Over :
Router - Router
Router – PC
Switch - Switch
Switch – Hub
·        Untuk mengkonfigurasi Router melalui PC gunakan kabel Roll-Over
5. Konfigurasi masing-masing device
Proses konfigurasi merupakan bagian penting dalam susunan jaringan. Proses konfigurasi di masing-masing device diperlukan untuk mengaktifkan fungsi dari device tersebut. Proses konfigurasi meliputi pemberian IP Address dan subnet mask pada interface-interface device (pada Router, PC maupun Server), pemberian Tabel Routing (pada Router), pemberian label nama dan sebagainya.
Setelah proses konfigurasi dilakukan, maka tanda bulatan merah pada kabel yang terhubung dengan device tersebut berubah menjadi hijau. Ada 2 mode konfigurasi yang dapat dilakukan : mode GUI (Config mode) dan mode CLI (Command Line Interface).
Contoh konfigurasi dengan mode GUI
Klik device yang akan dikonfigurasi. Pilih menu Config. Klik interface yang diinginkan. Isi IP Address dan subnet mask-nya. Lakukan hal yang sama untuk interface-interface dan device yang lain.
Contoh konfigurasi dengan mode CLI
Klik device yang akan dikonfigurasi. Pilih menu CLI. Ketik perintah sesuai dengan format yang disediakan oleh Cisco.
6. Simulasi
Proses simulasi digunakan untuk memastikan apakah jaringan yang sudah dibuat dapat berjalan dengan baik atau tidak. Sebelum menjalankan proses ini, pastikan bahwa antar device sudah terkoneksi dengan benar, yaitu dengan perintah ping ke device tujuan.
Text Box: Ping 10.0.0.2

Contoh : dari device dengan IP address 10.0.0.1 dilakukan ping ke device tujuan 10.0.0.2
Jika koneksi tersambung dengan baik, akan muncul balasan sebagai berikut :
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 10.0.0.2, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 68/74/89 ms
Tanda !!!!! menyatakan bahwa sambungan berhasil dilaksanakan.
Proses simulasi dilakukan dengan mengirim paket dari device pengirim ke device tujuan. Klik gambar paket surat di sebelah kanan tengah meu utama, drag dan klik pada sisi device pengirim. Akan muncul menu Create PDU seperti pada gambar 6.
Isilah destination IP Address, sequence number dan One shot time, akhiri dengan menekan tombol Create PDU. Selanjutnya akan muncul informasi tentang PDU yag dibuat pada sisi kanan bawah menu utama. Untuk menghapus dan meng-edit informasi tersebut klik pada bagian yang ingin di-edit atau klik delete untuk menghapus.
Untuk menjalankan simulasi, klik panel simulasi pada menu utama Packet Tracer, akan muncul display Simulation Panel.
Jenis-jenis paket yang dikirim meliputi paket ARP, Telnet, EIGRP, OSPF, ICMP dan sebagainya. Klik tombol Edit Filters, pilih salah satu dengan me-non aktifkan tanda centang yang ada. Untuk menjalankan simulasi, klik tombol Auto Capture/Play, dan untuk menghentikannya klik tombol yang sama. Hasil simulasi ditunjukkan pada gambar 8.


Tambahan :
Cisco menyediakan beberapa jenis interface pendukung untuk dipasang di Router, seperti serial card, voip card dsb. Interface-interface tersebut dipasang pada slot-slot kosong yang sudah tersedia. Salah satu jenis Cisco router yang dapat diisi dengan beberapa interface tambahan tersebut adalah tipe 2851. Pembahasan lebih detail tentang interface tambahan diberikan pada materi jenis Cisco Router.
Cara menambahkan interface pada slot Router yang kosong adalah sebagai berikut :
1.      Meng-off kan router
2.      Memilihinterface
3. Drag interface yang dipilih ketempat interface yang kosong atau bisa juga pada tempat interface yang sudah ada untuk mengganti interface yang sudah ada


SOURCE :......






Jaringan LAN (Local Area Network)

November 25, 2018 Add Comment
Jaringan LAN (Local Area Network)

Jaringan LAN ( Local Area Network )

Jaringan komputer adalah jaringan telekomunikasi yang dapat menghubungkan komputer untuk saling berkomunikasi dengan cara bertukar data dan informasi.
Tujuan daripada jaringan komputer tersebut adalah supaya dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta layanan dan juga memberi layanan (service).
Pihak yang meminta atau menerima layanan disebut dengan klien (client). Sedangkan pihak yang memberikan atau mengirim layanan disebut dengan peladen atau server.
Desain ini disebut dengan jaringan client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer
Untuk mengenal lebih jauh lagi mengenai jaringan komputer, pada artikel ini pembahasan utama kita adalah mengenai jaringan lan. Maka dari itu, yuk kita baca sama-sama.

Pengertian Jaringan LAN

pengertian jaringan LAN
Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil, seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur.Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai. Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN).

LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :
  1. Mempunyai pesat data yang lebih tinggi
  2. Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit
  3. Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi

Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.


Prinsip kerja Local Area Network

Prinsip Kerja LAN , LAN dapat definisikan sebagai network atau jaringan sejumlah system komputer yang lokasinya terbatas didalam satu gedung, satu kompleks gedung atau suatu kampus dan tidak menggunakan media fasilitas komunikasi umum seperti telepon, melainkan pemilik dan pengelola media komunikasinya adalah pemilik LAN itu sendiri dari definisi diatas dapat kita ketahui bahwa sebuah LAN dibatasi oleh lokasi secara fisik. Adapun penggunaan LAN itu sendiri mengakibatkan semua komputer yang terhubung dalam jaringan dapat bertukar data atau dengan kata lain berhubungan. Kerjasama ini semakin berkembang dari hanya pertukaran data hingga penggunaan peralatan secara bersama. LAN yang umumnya menggunakan hub/switch, akan mengikuti prinsip kerja hub itu sendiri. Dalam hal ini adalah bahwa hub tidak memiliki pengetahuan tentang alamat tujuan sehingga penyampaian data secara broadcast, dan juga karena hub hanya memiliki satu domain collision sehingga bila salah satu port sibuk maka port-port yang lain harus menunggu. Itulah diantara kelebihan dan kekurangan jaringan LAN.

Alat untuk membangun sebuah jaringan LAN:

  1. Router, adalah jantung pada sebuah jaringan. Router berfungsi untuk menghubungkan jaringan satu dengan jaringan lain. Dalam kasus ini, router menghubungkan jaringan internet dengan jaringan LAN .
  2. Switch, Berbeda dengan router, switch berfungsi untuk menghubungkan masing-masing komputer pada sebuah jaringan LAN .
  3. Ethernet Card, adalah sebuah adapter untuk mencolokkan kabel ethernet sehingga komputer bisa tersambung menuju jaringan. Biasanya, pada komputer-komputer terbaru, kartu ini telah disematkan secara onboard sehingga anda tidak perlu untuk membeli lagi.
  4. Ethernet Cable, yaitu kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer ke router atau bisa juga komputer satu dengan komputer lain. Ujung pada kabel ini diberi sebuah konektor yang disebut RJ-45. RJ-45 memiliki 2 settingan, yaitu straight dan cross. Straight digunakan untuk menghubungkan komputer ke router sedangkan cross digunakan untuk menyambungkan komputer langsung dengan komputer.
  5. Modem, Jika anda ingin menghubungkan jaringan anda ke internet, maka anda juga harus membeli sebuah modem. Jika anda tidak membeli sebuah modem, maka komputer anda hanya bisa berkomunikasi dengan komputer lain yang terdapat pada jaringan LAN tersebut.
  6. Peralatan lain, Crimping tool, LAN tester, gunting, multimeter. Crimping tool digunakan untuk menyambungkan RJ-45 dengan kabel ethernet. LAN tester digunakan untuk testing kabel LAN telah berfungsi atau tidak.

Kelebihan Jaringan LAN

Berikut ini kelebihan yang dimiliki oleh jaringan LAN:

1. Berbagai Resource

kelebihan dan kekurangan jaringan lan
Printer, salah satu resource yang sering dibagikan
Dengan menggunakan jaringan LAN anda dapat dengan mudah berbagi resource dengan komputer lain. Hal ini tentu sangatlah efisien, selain itu dengan berbagi resource anda juga dapat menghemat biaya pengeluaran anda. Sebab anda tidak perlu lagi untuk membeli perangkat seperti scannerprinter atau media penyimpanan untuk setiap komputer, anda cukup membeli satu lalu kemudian dibagi untuk dapat diakses pada komputer lain.
Selain dengan berbagi perangkat, anda juga dapat berbagi aplikasi software dengan perangkat lain, hal ini sangat efektif untuk mempermudah produktivitas waktu. Namun meski demikian, berbagi aplikasi software juga tidak selamanya lebih murah dibanding menginstall satu persatu software pada komputer. Sebab lisensi produk untuk setiap software tetap dibutuhkan pada saat peinginstalan.

2. Data Terpusat

jaringan terpusat dan terdistribusi
Jaringan terpusat vs jaringan terdistribusi

Dengan menggunakan file server, data pada seluruh komputer yang terhubung pada jaringan LAN tersimpan pada satu tempat yaitu server. Hal ini memudahkan user untuk saling mengakses file yang dimiliki oleh komputer lain. Selain itu hal ini juga membantu untuk membackup data user apabila misalnya terjadi kesalahan sehingga menyebabkan terhapusnya data pada komputer user.
Apabila sebuah data dibagikan dalam suatu jaringan, user yang memiliki akses dapat melihat data tersebut diwaktu yang sama, namun mereka tidak dapat mengedit rekaman yang sama pada waktu bersamaan. Ketika sebuah rekaman diedit oleh seorang user, maka rekaman tersebut akan dikunci sehingga user lain tidak dapat mengeditnya diwaktu yang sama, apabila user tersebut telah selesai mengedit dan menyimpan hasilnya maka rekaman tersebut akan terbuka kembali. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari kekeliruan yang dapat terjadi apabila beberapa orang mencoba mengedit diwaktu yang sama.

Kekurangan Jaringan LAN

Adapun kekurangan yang dimiliki oleh jaringan LAN, yaitu:
1. Keamanan yang Rentan
Pada jaringan komputer keamanan merupakan hal yang sangat vital, begitu pula pada jaringan LAN. Admin jaringan berperan penting dalam hal mencegah user yang tidak sah untuk mengakses data pada jaringan. Faktor lain yang mempengaruhi keamanan jaringan LAN yaitu user itu sendiri. Sebab tidak menutup kemungkinan user yang anda miliki tidak dapat menjaga rahasia password yang ia miliki, atau mungkin password yang dimilikinya terlalu mudah untuk ditebak, sehingga menyebabkan user yang tidak sah menerobos masuk kedalam jaringan melalui user tadi.
2. Masalah pada server pusat
Masalah pada server pusat dapat berakibat fatal pada jaringan LAN, hal tersebut dapat mempengaruhi seluruh jaringan komputer hingga mampu menyebabkan komputer tidak dapat melakukan komunikasi dengan komputer lainnya. Infeksi virus merupakan salah satu contoh masalah yang dapat terjadi pada server pusat. Infeksi virus ini dapat terjadi pada satu komputer lalu kemudian menyebar keseluruh komputer melalui server pusat, hal ini disebabkan karena seluruh data pada user terpusat pada server.
3. Instalasi yang mahal
Instalasi jaringan LAN bisa saja menjadi mahal tergantung bagaimana kebutuhan dan kondisi dilapangan, jenis topologi yang akan anda gunakan juga mempengaruhi biaya yang anda keluarkan. Untuk jaringan LAN jenis wired (kabel) anda harus membuat jalur kabel terlebih dahulu dengan melubangi dinding atau menaruhnya dibawah lantai, lalu kemudian memasangkan kabel. Untuk jaringan LAN jenis wireless anda tidak perlu menggunakan kabel, namun area cakupan dari wireless terbatas, oleh karena itu dibutuhkan sebuah perangkat untuk memperkuat sinyal yang mana tentu akan menambah biaya pengeluaran.

Type Jaringan LAN 

Type Jaringan. Jika kita mempelajari secara rinci seluk beluk dalam Jaringan Komputer memang rinci sekali, bahkan membutuhkan waktu dan proses yang lama untuk memahaminya, disini saya akan menjelaskan semua pembelajaran dalam dunia Jaringan secara bertahap.
Seperti yang kita ketahui bahwa dalam Jaringan ada beberapa Jenis Jaringan Komputer yang mana sudah saya jelaskan pada artikel sebelumnya, salah satunya adalah LAN. Perlu anda ketahui bahwa jenis dan Type jaringan itu berbeda loh, silahkan anda bisa pahami dulu Macam-Macam Jaringan Komputer, Kurang lebih disana sudah saya jelaskan ada 5 macam jenis jaringan komputer.
Jika anda sudah paham mari kita belajar lebih lanjut lagi, bahwa selain mengetahui jenisnya, anda juga harus mengenal apa saja Tipe-Tipe Jaringan itu, untuk lebih jelas berikut penjelasannya;

Type Jaringan

Dalam Type Jaringan terkait erat dengan sistem operasi jaringan. Ada dua type
jaringan, yaitu client-server dan type jaringan peer to peer.dibagi menjadi 2 Tipe Jaringan yaitu Client Server dan Jaringan Peer to Peer, untuk lebih jelas berikut penjelasan dari tiap Jenis Tipe Jaringan itu;
tipe jaringan

1. Jaringan Client-Server

Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputerkomputer lain di dalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server di jaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.

Keunggulan
  • Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain seperti sebagai workstation.
  • Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat sebuah komputer yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
  • Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan
  • Biaya operasional relatif lebih mahal.
  • Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
  • Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server  mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.

2. Jaringan Peer To Peer

Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.

Keunggulan
  • Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
  • Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
  • Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Kelemahan
  • Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
  • Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
  • Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
  • Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.
Aturan dalam Perancangan LAN 

Sekarang kita akan membahas bagaimana merencanakan suatu LAN yang baik. Tujuan utamanya untuk merancang LAN yang memenuhi kebutuhan pengguna saat  ini dan dapat dikembangkan di masa yang akan datang sejalan dengan peningkatan kebutuhan jaringan yang lebih besar.

Desain  sebuah  LAN  meliputi  perencanaan  secara  fisik  dan logic Perencanaan fisik meliputi media yang digunakan bersama dan infrastruktur LAN yakni pengkabelan sebagai jalur fisik komunikasi setiap devais jaringan. Infrastruktur yang dirancang dengan baik cukup fleksibel untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa datang.

Metode perencanaan LAN meliputi :

•    Seorang administrator network yang bertanggung jawab terhadap jaringan.

•   Pengalokasian IP address dengan subnetting.

•    Peta letak komputer dari LAN dan  topologi yang hendak kita gunakan.

•    Persiapan fisik yang meliputi pengkabelan dan  peralatan lainnya.

Di antara hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan LAN adalah lokasi  fisik  itu  sendiri.  Peta  atau  cetak  biru bangunan-bangunan yang akan dihubungkan serta informasi



jalur kabel (conduit) yang ada dan menghubungkan bangunan- bangunan tersebut sangat diperlukan. Jika peta seperti ini tidak ada maka perlu digambarkan peta dengan cara merunut kabel-kabel yang ada. Secara umum dapat diasumsikan bahwa pengkabelan yang menghubungkan bangunan-bangunan atau yang melewati tempat terbuka harus terdapat di dalam conduit. Seorang manajer jaringan harus menghubungi manajer bangunan untuk mengetahui aturan aturan  pengkabelan  ini  sebab  manajer bangunan yang mengetahui  dan bertanggung jawab atas bangunan tersebut. Pada setiap lokasi (yang dapat terdiri dari beberapa bangunan) harus ditunjuk seorang manajer jaringan. Manajer jaringan harus mengetahui semua konfigurasi jaringan
dan pengkabelan pada lokasi yang menjadi tanggung jawabnya. Pada awalnya tugas ini hanya  memakan waktu sedikit. Namun sejalan dengan perkembangan jaringan menjadi lebih kompleks, tugas ini berubah menjadi tugas yang berat. Jadi sebaiknya dipilih orang yang betul-betul berminat dan mau terlibat dalam perkembangan jaringan.

Komponen-Komponen LAN (Local Area Network)

  • Workstation , yaitu node atau host yang berupa sebuah sistem komputer.
  • Server , yaitu suatu Perangkat keras (hardware) yang memiliki fungsi untuk melayani jaringan dan workstation yang terhubung pada jaringan tersebut. pada umumnya sumberdaya (resources) seperti printer, disk, dan lain sebagainya yang hendak dipakai secara bersama oleh para pemakai di workstation berada dan bekerja pada sebuah server.
  • Link , Workstation dan server tidak bisa berfungsi jika peralatan tersebut secara fisik tidak terhubung..
  • Network Interface Card (NIC) , Suatu workstation tidak dihubungkan dengan secara langsung dengan kabel jaringan maupun tranceiver cable, tetapi melalui sebuah rangkaian elektronika yang dirancang khusus untuk menangani sebuah network protocol yang dikenal dengan Network Interface Card (NIC).
  • Network Software , Tanpa adanya software jaringan maka jaringan tersebut tidak akan bekerja sebagaimana yang dimau.

Konsep Jaringan Lan

Local Area Network / LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil. Seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.

            Karakteristik Jaringan LAN :....

1. Kumpulan kecil dari komputer-komputer, printer, scanner, dan perangkat lainnya yang saling terhubung sehingga terbentuk suatu jaringan.
2.  Jumlah dari komputer-komputer tersebut biasanya kurang dari 100.
3.    Jarak jangkau kumpulan perangkat tersebut kurang dari 1000 kaki
4.   LAN adalah jaringan dasar untuk membentuk jaringan luar

Manajemen Bandwith Pada Mikrotik

Oktober 03, 2018 Add Comment
MANAJEMEN BANDWIDTH PADA MIKROTIK


Mengatur dan membatasi pemakaian Bandwidth internet memang suatu hal yang penting ketika koneksi internet kita terbatas, misalnya kuota bandwidth yang terbatas dari ISP. Kita perlu membatasi kuota bandwidth tiap user yang terkoneksi ke Router Mikrotik. Pada Router Mikrotik sendiri sudah tersedia fitur yang bisa membatasi (limit) bandwidth yaitu Queue. Ada dua macam Queue pada Mikrotik :
  1. Queue Simple : merupakan cara termudah untuk melakukan management bandwidth yang diterapkan pada jaringan skala kecil sampai menengah untuk mengatur pemakaian bandwidth upload dan download tiap user.
  2. Queue Tree : mirip seperti queue simple tapi lebih rumit, yaitu dapat melakukan pembatasan bandwidth berdasarkan group bahkan secara hierarki. Kita harus mengaktifkan fitur Mangle pada Firewall jika ingin menggunakan Queue Tree.

     TUJUAN
               1.      Dapat mengkonfigurasi mikrotik 
               2.      Dapat menerapkan manajemen bandwidth pada mikrotik 

     TOPOLOGI JARINGAN



      ANALISA
               Untuk mengatur manajemen bandwidth pada client menggunakan mikrotik langkah pertama yang dilakukan adalah mengkonfigurasi NAT. Konfigurasi NAT sudah dijelaskan pada praktikum sebelumnya. Pada percobaan ini manjemen bandwidth yang dilakukan menggunakan cara Queue Simple. Dengan Queue Simple  bisa melakukan pengaturan bandwidth secara sederhana berdasarkan IP Address client dengan menentukan kecepatan upload dan download maksimum yang bisa dicapai oleh client. Pada percobaan ini manajemen bandwidth yang dilakukan ada tiga jenis yaitu Limitasi BandwidthMetode Pembagian Bandwidth Share dan Bandwidth priority.

1.      Limitasi Bandwidth
         Pada kasus ini akan melakukan limitasi maksimal upload dan download  128kbps terhadap client dengan IP 192.168.2.252 yang terhubung ke Router. Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload dan target download max-limit. Bisa dipilih dengan drop down menu atau ditulis manual. Satuan bps (bit per second). Dengan pengaturan tersebut maka Client dengan IP 192.168.2.252 akan mendapatkan kecepatan maksimum Upload dan Download 128kbps dalam keadaan apapun selama bandwidth memang tersedia. 

  
Berikut ini adalah proses download yang terjadi pada client 1 dimana kecepatan rata-ratanya adalah 7.100 KB/sec. Seharusnya client 1 dapat melakukan donwload dengan keceptan maksimum 128 KB/sec tetapi karena jaringan dalam keadaan trafik yang padat maka hanya bisa melakikan download dengan kecepatan rata-rata 7.100 KB/sec.



Untuk gambar dibawah ini, kecepatan download client 1 dianikkan menjadi  512kb/sec.


Dengan file yang sama, proses download client 1 lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Karena bandwidtnya sudah dinaikkan. Kecepatannya menjadi 22.555 KB/sec.



2.      Metode Pembagian Bandwidth Share  
     Pada kasus ini akan melakukan pengaturan bandwidth sebesar 512 kbps untuk digunakan 3   client. Konsepnya sebagai berikut :
  • Dalam keadaan semua client melakukan akses, maka masing-masing client akan mendapat bandwidth minimal 128kbps.
  • Jika hanya ada 1 Client yang melakukan akses, maka client tersebut bisa mendapatkan bandwidth hingga 512kbps.
  • Jika terdapat beberapa Client (tidak semua client) melakukan akses, maka bandwidth yang tersedia akan dibagi rata ke sejumlah client yg aktif.

Route tidak tahu berapa total bandwidth real yang dimiliki, maka harus definisikan pada langkah pertama. Pendefinisian ini bisa dilakukan dengan melakukan setting Queue Parent. Besar bandwidth yang kita miliki bisa diisikan pada parameter Target Upload Max-Limit danTarget Download Max-Limit. 



selanjutnya  menentukan limitasi per client dengan maksimum upload dan download 512 kbps. Pada Advance mengisi Limit At 128 kbps untuk upload dan download serta memilih total bandwidth sebagai parent.   



Pengujian

  • Kondisi 1 (Client 1 aktif) 

Kondisi 1 menunjukkan ketika hanya 1 client saja yg menggunakan bandwidth, maka Client tersebut bisa mendapat hingga Max-Limit. 

Pertama Router akan memenuhi Limit-at Client yaitu 128 kbps. Bandwitdh yang tersedia masih sisa 512 kbps -128 kbps = 384 kbps. Karena client yang lain tidak aktif maka 384kbps yang tersisa akan diberikan lagi ke Client1 sehingga mendapat 128kbps+384kbps =512kbps atau sama dengan max-limit. 
  • Kondisi 2 (Client 1 dan 3 aktif)

Pertama router akan memberikan limit-at semua client terlebih dahulu. Akumulasi Limit-at untuk 2 client = 128kbps x 2 =256kbps . Bandwidth total masih tersisa 256kbps. Sisa nya akan dibagi rata ke kedua Client. Sehingga tiap client mendapat Limit-at + (sisa bandwidth / 2) = 128kbps+128kbps =256kbps 

  •  Kondisi 3 (semua client aktif)

Pertama Router akan memenuhi Limit-at tiap client lebih dulu, sehingga bandwidth yang digunakan 128kbps x 3 = 384kbps. Bandwidth total masih tersisa 128kbps. Sisa bandwidth akan dibagikan ke ketiga client secara merata sehingga tiap client mendapat 128kbps + (128kbps/3) = 170kbps.
3.      Bandwidth Priority
Nilai priority queue adalah 1-8 dimana terendah 8 dan tertinggi 1. Pada kasus ini client 1 (192.168.2.252) mendapat prioritas 1 sedangkan client yang lain mendapatkan prioritas 8. Pada saat pengujian client 1 mendapatkan bandwidth yang lebih besar dibandingkana client yang lain.